Investasi ??? Siapa Takut
Tri Dharma Perguruan Tinggi: Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Hal yang selalu digemakan ketika kita masih menduduki bangku kuliah. Itu juga yang mendasari aku untuk menulis di blog ini, kali ini tema blog yang diambil adalah Investasi ??? Siapa Takut. Sebagai generasi millennial di zaman now, istilah investasi ini mungkin bukan hal yang biasa lagi terdengar, bahkan beberapa lembaga keuangan juga yang menawarkan produk investasi yang mereka miliki dan saat ini juga sedang menggalakkan masyarakat agar berinvestasi. Bagi masyarakat yang masih buta dengan investasi, mereka masih bingung bagaimana cara berinvestasi, kenapa harus berinvestasi. Disini kita sama-sama mengulas apa itu investasi, kenapa kita butuh investasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia: investasi/ invéstasi/ merupakan penanaman uang atau modal pada suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Secara umum investasi dapat diartikan sebagai meluangkan/ memanfaatkan waktu, uang atau tenaga demi keuntungan/ manfaat pada masa datang. Jadi, dapat dikatakan investasi merupakan membeli sesuatu dan diharapkan pada masa yang akan datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi dari semula.
Kita sering mendengar dalam investasi istilah berikut: high risk, high return; low risk low return. Namun, apakah ada low risk high return ? Saya jawab ada, kita akan membahasnya satu persatu setelah kita mengetahui bentuk-bentuk investasi. Bagi saya, bentuk investasi itu sama seperti bentuk aset yaitu tetap dan tidak tetap. Investasi tetap ini hampir mirip dengan arti aset tetap dimana investasi tetap yaitu investasi yang pemakaiannya (disebut juga umur ekonomis) lebih dari 1 tahun, dimiliki tidak untuk dijual kembali secara langsung atau lebih dari 1 tahun. Penjualan dilakukan dalam jangka waktu panjang agar memperoleh laba yang besar atas penjualan tersebut. Investasi tetap ini biasanya tergolong low risk high return. Bagaimanakah bentuk investasi tetap ini ?
1. Emas
Contoh pertama adalah investasi pada emas. Sebagai salah satu logam mulia yang indah dan digemari banyak orang, emas menjadi investasi yang cukup menguntungkan.
Mengapa?
Karena emas mempunyai nilai atau harga yang selalu naik setiap tahun. Selain memiliki nilai jual yang tinggi, emas ternyata juga sangat aman dalam berbagai keadaan serta stabil dan anti inflasi. Karena nilai emas yang lebih sering naik daripada menurun, maka jika berinvestasi emas selama 5 tahun, Anda bisa mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat.
2. Tanah dan Bangunan
Selain emas, barang atau produk yang memiliki nilai investasi yang tinggi dan menguntungkan adalah tanah dan bangunan. Tanah dan bangunan adalah jenis investasi jangka panjang yang sangat menguntungkan dengan tingkat risiko yang rendah, karena tanah dan bangunan adalah jenis properti yang memiliki nilai aset yang semakin tinggi disetiap tahunnya.
Maka jika Anda memiliki investasi ini maka Anda akan bisa mendapatkan peluang yang besar dan menjanjikan. Namun, investasi ini membutuhkan dana yang besar, mengingat harga sebuah rumah sekarang sudah menginjak harga ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Meskipun begitu, cobalah manfaatkan produk kredit pembelian properti seperti KPR (kredit perumahan rakyat) yang bisa membantu Anda dalam memiliki properti yang diinginkan.
3. Asuransi
Jika ingin memperkecil resiko kehilangan suatu benda atau kerusakan suatu benda, maka asuransi bisa menjadi pilihan Anda yang utama.
Selain akan mendapatkan proteksi atau perlindungan, dengan asuransi Anda juga akan mendapatkan investasi yang menguntungkan. Asuransi yang sering kali dijadikan investasi yang menguntungkan oleh banyak orang adalah asuransi dwiguna dan asuransi unit link.
4. Reksa Dana
Reksadana merupakan surat-surat berharga sebagai bukti klaim atau aset. Reksadana bisa menjadi investasi Anda yang menguntungkan karena memiliki keunggulan. Keunggulan reksadana sendiri ada pada banyaknya pilihan yang dapat diambil investor untuk menanamkan uangnya, yaitu saham, obligasi, atau pasar uang.
Bagaimana dengan investasi tidak tetap ? Investasi tidak tetap kebalikan dari investasi tetap dimana investasi yang pemakaiannya (disebut juga umur ekonomis) kurang dari 1 tahun, dimiliki untuk dijual kembali secara langsung atau kurang dari 1 tahun. Penjualan dilakukan dalam jangka waktu singkat agar memperoleh laba yang besar atas penjualan tersebut. Investasi ini biasanya mengandung gabungan dari high risk, high return; low risk low return. Berikut contoh dari investasi tidak tetap.
1. Tabungan Bank
Contoh investasi jangka pendek pertama yang menguntungkan yang bisa Anda jalankan adalah dengan menggunakan produk tabungan bank. Investasi ini memang salah satu cara yang paling mudah dan cepat untuk bisa menginvestasikan uang. Siapapun bisa melakukan investasi jenis ini mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Keuntungan dari investasi ini adala pengambilan uangnya pun bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan mesin ATM. Namun harus diingat dalam investasi ini presentase bunga yang dihasilkan sangatlah kecil.
Keuntungan lainnya dengan menabung di Bank sebagai bentuk investasi adalah Anda tidak dituntut atau diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah dana yang tetap pada setiap waktunya. Jadi setelah membuat buku tabungan, Anda bebas mengisi saldo rekening kapanpun Anda inginkan.
2. Deposito
Jika menginginkan persentase bunga dan imbah hasil yang lebih tinggi, bisa mencoba berinvestasi dengan produk deposito. Namun ada kekurangan investasi deposito ini Anda jadi tidak leluasa untuk mengambil uang yang diinvestasikan karena investasi ini memiliki jangka waktu yang telah ditentukan untuk pengembalian dana beserta imbah hasilnya.
Untuk membuka investasi ini prosedurnya tidak jauh beda dengan membuka tabungan di Bank. Tapi setoran awal yang diperlukan dana cukup besar yaitu sebesar Rp5.000.000. Setelah investasi awal dikeluarkan untuk deposito selanjutnya Anda bisa menyesuaikan dengan kemampuan finansial anda.
Umumnya jenis investasi ini banyak dijalankan oleh para pelaku bisnis atau usaha menengah. Sebab permutaran jangka waktu yang telah ditepatkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pokok usaha mereka setiap tahunnya. Mereka juga memiliki prospek tersendiri kenapa memilih jenis investasi deposito.
3. Forex Trading
Forex trading adalah bentuk investasi dengan konsep perdagangan mata uang asing. Jenis investasi ini dikenal memiliki resiko paling besar dari jenis investasi lainnya. Namun meskipun berisiko besar, beberapa orang tetap saja tertarik menjalankannya. Hal ini dikarenakan mereka memegang prinsip bahwa semakin berisiko tinggi sebuah investasi maka nilai return-nya/imbah hasilya pun juga biasanya cukup tinggi.
Anda bisa menggunakan Forex Trading ini sebagai investasi jangka pendek dengan melakukan pembelian mata uang yang sedang mengalami depresiasi dan kemudian menjual kembali saat mata uang tersebut mengalami kenaikan harga.
Melihat cara kerjanya investasi ini memang seperti permainan/game yang cukup menantang dan penuh risiko bagi beberapa orang yang menyukai resiko. Tapi dengan keuntungan besar dalam waktu relatif singkat, beberapa orang yang awalnya tidak menyukai risiko bisa saja kemudian tertarik menjalankannya.
Maka jika benar-benar tertarik namun belum tidak punya pengalaman tak perlu khawatir karena saat ini sudah banyak Forex Broker Indonesia yang mewadahi para investor untuk tidak hanya berinvestasi tetapi juga membekali mereka. Jadi, ketika bergabung ke salah satu broker tersebut, Anda dapat mengikuti berbagai pelatihan.
Di banyak situs Forex Broker Indonesia, biasanya menyediakan akun demo yang bisa dijadikan latihan dan simulasi agar tahu bagaimana melakukan perdagangan mata uang asing. Jadi akun demo ini akan membuat Anda bisa melakukan semacam ‘pemanasan’ terlebih dahulu sebelum benar-benar melakukan perdagangan secara nyata.
4. Saham
Saham adalah jenis investasi jangka pendek yang cukup populer. Saham adalah bukti penyertaan atau kepemilikan seseorang di dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Jika Anda memiliki saham, maka sudah bisa disebut sebagai owner atau pemilik perusahaan, tergantung seberapa besar porsi kepemilikannya.
Wujud saham sendiri berupa selembar kertas yang dikeluarkan oleh perusahaan dan menyatakan bahwa pemilik kertas yang namanya tercantum dalam surat tersebut adalah pemilik perusahaan sesuai dengan porsi berapa persen atau berapa banyak penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
Jika perusahaan tersebut sehat, sukses dan memiliki risiko bangkrut/rugi yang rendah maka saham yang dibeli akan memiliki nilai jual yang tinggi, karena bisa menghasilkan laba yang besar.
Sumber:https://www.cermati.com/artikel/jenis-investasi-jangka-pendek-dan-jangka-panjang-yang-menguntungkan
Nah, diatas adalah sebagian dari bentuk investasi, kalian bisa surfing lebih dalam lagi untuk bentuk-bentuk investasi lainnya. Sekarang saya bertanya, apakah pendidikan itu bukan investasi ? Bagi saya, pendidikan adalah investasi. Pendidikan itu adalah gabungan dari investasi tetap dan tidak tetap. Semua itu tergantung waktu dan penggunaannya. Seseorang dapat menentukan jenis investasi apa yang akan dia ambil, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan investasinya, itu semua atas pendidikan yang telah diterimanya. Menurut saya, pendidikan bukan hanya ilmu yang didapat dari pengajar, buku, ataupun dari sumber-sumber internet, tapi pendidikan juga bisa didapat dari pengalaman. Nah pasti kalian bingung kan bagaimana membagi persentase investasi kalian ? Saya akan membantu kalian, tapi reader saya disini seperti tujuan awal saya yaitu tri dharma perguruan tinggi bukan mencari finansial yang menguntungkan jadi jika saya salah boleh diberikan saran agar kita sama-sama belajar. Baiklah, Pernahkah Anda mendengar pepatah “Don’t put your eggs in one basket” yang artinya, “Jangan letakkan telur Anda dalam satu keranjang.” Pepatah ini memiliki arti sangat dalam karna jika kalian menempatkan telur dalam satu keranjang, maka akan besar resiko Anda kehilangan telur akibat pecah. Begitu juga dalam dunia investasi, hal ini bisa berarti bahwa Anda sebaiknya tidak menempatkan semua modal Anda dalam satu instrumen investasi saja. Bagi saya persentase untuk investasi tetap, tidak tetap dan pendidikan yaitu pendidikan 50%, investasi tetap 25%, dan investasi tidak tetap 25%. Kenapa pendidikan memiliki porsi lebih besar ? karna pendidikan akan membantu Anda untuk bijak berinvestasi sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda.
Sekarang kita kembali ke istilah high risk, high return; low risk low return. Menurut Mr. Rudiyanto dalam http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2012/12/05/apakah-prinsip-low-risk-low-return-dan-high-risk-high-return-masih-berlaku-di-reksa-dana/ Selama ini ada semacam kepercayaan, bahwa untuk investor reksa dana jangka panjang, maka reksa dana yang cocok adalah reksa dana saham. Jangka menengah cocoknya reksa dana campuran dan jangka pendek bisa ke reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang. Khusus untuk reksa dana saham, jangka panjang didefinisikan sebagai horison investasi minimum 5 tahun. Dengan perkembangan industri reksa dana yang amat pesat dalam beberapa tahun ini, tentu sudah banyak dari para investor sekalian yang sudah “berpengalaman” 5 tahun menjadi investor reksa dana. Tentu sudah banyak pula asam garam dan madu coklat yang dialami seperti crash pada 2008, bullish pada 2009 – 2010, serta market yang bisa dikatakan sideways untuk 2 tahun terakhir ini.
Pertanyaannya, Apakah selama ini acuan yang digunakan untuk memilih reksa dana sudah memberikan hasil yang sesuai dengan ekpektasi anda? Apakah benar asumsi return 10% pada pendapatan tetap, 15% pada campuran dan 20% pada saham per tahun yang UMUMNYA digunakan oleh perencana keuangan benar2 terjadi dalam 5 tahun terakhir ini? Apakah prinsip Low Risk Low Return dan High Risk High Return yang diajarkan dalam berbagai literatur dan seminar investasi masih berlaku?
Tentu sulit untuk membahas jika tidak ada data. Untuk itu saya akan menggunakan beberapa indeks untuk merepresentasikan kinerja reksa dana, indeks saham dan indeks obligasi selama 5 tahun terakhir dari website infovesta.com.
Sebelum membaca tingkat return masing-masing indeks dan jenis reksa dana di halaman berikutnya, mari kita menebak dulu. Seandainya kita menempatkan Rp 100 juta (koreksi dari sebelumnya ditulis Rp 1 juta) pada tanggal 3 Desember 2007 dan mengendapkannya selama 5 tahun masing-masing di reksa dana pendapatan tetap, campuran dan saham. Kemudian ketiga reksa dana tersebut dijual di harga per 3 Desember 2012, kira-kira berapa keuntungan anda? Untuk mempermudah saya akan memberikan pilihan:
Pilihan RD Pendapatan Tetap RD Campuran RD Saham
A Rp 20 juta Rp 40 juta Rp 60 juta
B Rp 30 juta Rp 50 juta Rp 70 juta
C Rp 40 juta Rp 50 juta Rp 80 juta
Sebagai petunjuk, dengan asumsi return RD Pendapatan tetap 10%, Campuran 15% dan Saham 20% seperti yang digunakan dalam asumsi perhitungan perencanaan keuangan, maka secara teoritis, dana investor dengan konsep bunga berbunga 5 tahun, keuntungan yang diperoleh kira-kira 60 juta, 100 juta dan Rp 150 juta. Dan ini menjadi pilihan D. Putuskan pilihan anda baru lihat gambar di bawah ini.
Berikut perjalanan dari waktu ke waktunya
Jika anda menggunakan Return Akhir Periode pada kolom ke 4 sebagai acuan, maka jawabannya hasil investasi Rp 100 juta yang ditanamkan pada 3 Desember 2007 dan dijual pada 3 Desember 2012 akan menghasilkan keuntungan Rp 60 juta pada reksa dana pendapatan tetap, Rp 35 juta pada reksa dana campuran, dan “HANYA” Rp 29 juta pada reksa dana saham (angka keuntungan diperoleh dari tingkat return AKHIR PERIODE kolom ke 4 dikalikan Rp 100 juta). Jadi tidak ada pilihan yang benar atau bahkan mendekati benar dari pilihan yang tersedia di atas.
Jika dilihat dari perbandingan dengan asumsi dalam perencanaan keuangan, hanya reksa dana pendapatan tetap, yang hasilnya paling mendekati prediksi. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik produknya yang “Stabil”. Reksa dana saham dan campuran melenceng jauh.
Bagi anda yang pengemar reksa dana saham, ada kenyataan bahwa Infovesta Equity Fund Index adalah indeks yang mencerminkan “RATA-RATA” seluruh reksa dana saham. Namanya rata-rata berarti ada yang lebih tinggi, ada pula yang lebih rendah. Bahkan saat ini terdapat beberapa reksa dana saham yang masih membukukan return negatif untuk kinerja 5 tahun terakhirnya.
Lebih tingginya kinerja reksa dana pendapatan tetap dibandingkan saham tidak terlepas dari kinerja IGBI (Infovesta Government Bond Index – semacam IHSG untuk obligasi pemerintah RI), yang lebih baik dibandingkan IHSG, yaitu 67% berbanding 57%. Namun di satu sisi, kinerja rata-rata reksa dana saham ternyata jauh di bawah IHSG yaitu hanya sekitar 29% atau setengahnya. Fakta ini menunjukkan banyak Manajer Investasi mencoba mengalahkan IHSG namun tidak semuanya berhasil.
Dengan kata lain, berdasarkan kinerja 5 tahun terakhir per 3 Desember 2012, bisa dikatakan bahwa prinsip Low Risk Low Return dan High Risk High Return tidak berlaku di rata-rata reksa dana di Indonesia.
Apa artinya Angka di Atas Bagi Investor?
Nah, terus bagaimana? Sebagai investor sebaiknya bagaimana menanggapi FAKTA di atas?
1. Tenang. Tidak perlu panik. Sebab teori yang kita pelajari bahwa prinsip Low Risk Low Return dan High Risk High Return TIDAK SALAH. Yang salah itu adalah persepsi bahwa 5 tahun = jangka panjang. Dalam penelitian yang pernah saya lakukan sebelumnya (http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2011/04/02/apakah-investasi-saham-jangka-panjang-pasti-menguntungkan/), diperoleh kesimpulan jangka panjang yang ideal adalah 15 tahun. Sebagai contoh, jika data di atas saya perpanjang menjadi 7 tahun, maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:
Berikut perjalanan dari waktu ke waktunya
Jadi yang harus dibenahi adalah bahwa jangka panjang ternyata lebih panjang dari yang kita duga. Jika melihat grafik 7 tahun dan memperhatikan Annualized Risknya (Risiko) prinsip Low Risk Low Return dan High Risk High Return kembali berlaku.
2. Jika anda memiliki jangka waktu investasi 5 tahun, maka pilihannya tidak selalu harus reksa dana saham. Anda bisa tetap memilih reksa dana campuran dan reksa dana pendapatan tetap. Jika memang profil risikonya konservatif - moderat, target return yang dibutuhkan tidak terlalu besar (karena modal investasi yang tersedia cukup besar tentunya), tujuan investasi memiliki sifat tidak bisa ditunda (contoh sekolah anak, dana pensiun untuk masa tua namun khusus buat yang sebentar lagi mau pensiun), maka tidak perlu memaksakan diri untuk ke reksa dana saham. Jadi, intinya adalah daripada memilih reksa dana berdasarkan jangka waktu, lebih baik berdasarkan tujuan dan karakter masing-masing investor.
Demikian sharing kali ini, semoga bermanfaat bagi anda semua.
Penyebutan produk investasi (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi. Be a wise investor.
wah.
BalasHapusDengan Hormat,
BalasHapusKami PT. JASA MULYA ABADI, Memberikan Layanan Penerbitan Bank Garansi atau Surety Bond dengan Mudah, Murah Dan Cepat Serta Jasa Asuransi Umum untuk perlindungan harta benda.
Jaminan Bank Garansi (BG) & Surety Bond Tanpa Agunan (Collateral)
Seperti :
Jaminan Penawaran (Bid Bond)
Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Jaminan Pembayaran (Paymond Bond)
Jaminan SP2D Akhir Tahun
Contractor All Risk , Erection All Risk
PT. JASA MULYA ABADI
ROZI SASWAN
Jl. Mustika 1 No. 29 Sumur Batu, Kemayoran – Jakarta Pusat
Email : rsaswan@gmail.com
Tlp. 021 4260719 (Hunting)
Hp. 081218722213
Dengan Hormat,
BalasHapusKami PT. JASA MULYA ABADI, Memberikan Layanan Penerbitan Bank Garansi atau Surety Bond dengan Mudah, Murah Dan Cepat Serta Jasa Asuransi Umum untuk perlindungan harta benda.
Jaminan Bank Garansi (BG) & Surety Bond Tanpa Agunan (Collateral)
Seperti :
Jaminan Penawaran (Bid Bond)
Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
Jaminan Pembayaran (Paymond Bond)
Jaminan SP2D Akhir Tahun
Contractor All Risk , Erection All Risk
PT. JASA MULYA ABADI
ROZI SASWAN
Jl. Mustika 1 No. 29 Sumur Batu, Kemayoran – Jakarta Pusat
Email : rsaswan@gmail.com
Tlp. 021 4260719 (Hunting)
Hp. 081218722213
Mantul
BalasHapusThanks penjelasannya👍👍