Aku dan 2020
Setiap tahun yang berlalu dalam hidup selalu punya cerita dan keistimewaan, seperti halnya setiap hal yang terjadi di tahun 2020. Hari ini, aku sedikit mengenang dan sharing kembali tentang kisahku di tahun 2020.
Tahun 2020 memang tahun emas yang sangat berharga dan banyak mengajarkan banyak hal bagi kita, terutama bagi pribadi aku sendiri. Awal tahun 2020 yang sudah memberikan aku pengalaman perdana, yaitu diberikan kesempatan bisa merasakan tidur di Bandara... haha...Tepat hari ini, tanggal 1 Januari 2020 yang lalu pukul 21.00, banjir menggenangi beberapa daerah di Jabodetabek, membuat aku dan temanku yang baru tiba di Bandara Soekarno Hatta terjebak tidur disana sambil dirundung rasa kuatir kos akan ikut kebanjiran. Namun, untungnya keesokan harinya saat akses ke Bekasi sudah bebas dari Banjir dan kami bisa berangkat ke Bekasi, ternyata banjir hanya menggenangi akses menuju ke kos saja.
Ujian kehidupan di 2020 pun kembali terjadi ketika virus korona mulai masuk ke Indonesia sekitar bulan Maret 2020 yang lalu, membuat kecemasan terutama bagi aku, perantau yang sedang mencari sesuap nasi. Namun, Tuhan sangat baik, ditengah kecemasan itu, aku mendapatkan hadiah luar biasa, aku diberikan kesempatan pengalaman berharga untuk bisa keluar dari BTN KC Bekasi untuk belajar pengalaman baru ditempat yang baru dan mengenal orang-orang baru.
Kisahku kembali berlanjut hingga suatu hari, aku mendapat kabar dari keluarga di Medan bahwa aku harus kehilangan sesosok sahabat yang telah aku anggap seperti kakak aku sendiri, sahabat ku itu bernama Heni, sahabat ku dari SMP harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat radang maag. Dukaku juga kembali menyelimuti ku saat paman yang telah aku anggap seperti orang tua aku sendiri juga harus tiada karena penyakit ginjal dan bik tua ku harus berjuang melawan penyakit korona. Tak kuasa rasanya aku menahan dilema saat itu, bisa dibilang disitulah puncak aku stres, harus menjalani pekerjaan yang memuncak, mendapat kabar dukacita, kuatir keluarga yang di Medan yang lagi sakit serta takut terkontaminasi korona, serta mendapat gejolak-gejolak kabar dari sekitar seperti banjir di Medan, dan sebagainya yang membuat tekanan hidup semakin berat. Pasrah dan berdoa, hanya itu yang bisa aku lakukan.
"Pelangi yang muncul setelah hujan adalah janji alam bahwa masa buruk telah berlalu dan masa depan akan baik-baik saja. Akan ada pelangi setelah hujan, akan ada kebahagiaan setelah air mata", hal ini yang selalu aku yakini dan aminin. Dukacitaku diganti Tuhan menjadi sukacita dari orang-orang disekitarku, Tuhan memang selalu punya cara ajaib untuk kita, diberikan jawaban atas doa-doa yang selalu aku naikkan serta diberikan izin bisa merayakan Natal bersama keluarga adalah kado terindah yang selalu aku doakan tiap malam, apalagi bagi aku yang load pekerjaannya selalu tinggi menjelang akhir tahun walaupun kemarin saat pulang aku sempat bersedih melihat rendahnya kepedulian masyarakat terhadap virus korona, sedikit banget yang menggunakan masker, dan masih banyak yang menganggap sepele dengan virus korona, padahal menurut ku virus ini ga bisa diabaikan begitu saja namun bukan berarti kita menjadi takut dan drop karenanya. Sedikit berbagi pengalaman tentang virus korona, hidup sebagai perantau di Jabodetabek, membuat aku harus terbiasa berteman dengan virus korona dan berbagai tes terkait virus ini seperti rapid antibodi, rapid antigen, dan swab, tak terhitung rasanya sudah berapa banyak hidung ini dicolok, (untung tidak membesar ya haha) dan ini adalah terakhir kalinya hidung ku dicolok, terimakasih untuk Kak Sandrina yang sudah mengabadikan momen ini dan besar harapan ku ini adalah yang terakhir sampai akhirnya vaksin berhasil didistribusikan ke masyarakat.
Sedikit perenungan dan ajakan sebelum aku menutup kisah di tahun 2020 yaitu dibalik ujian yang kita hadapi akan selalu ada jawaban indah yang diberikan selama kita bersabar dan taat kepada-Nya, kesederhanaan dan keterbatasan kita bersosialisasi terutama saat hari raya, 17 belas Agustus, tahun baru, atau hari besar lainnya tidak mengurangi sukacita dan rasa syukur atas nafas dan berkat yang masih bisa kita terima saat ini, aku juga berharap ditahun baru ini 2021, kita juga bisa semakin lebih peduli lagi dengan orang sekitar dan menyadari betapa berbahayanya korona dan bisa lebih mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah untuk melindungi diri kita dan orang-orang disekitar kita. Sekian dari aku, selamat tahun baru 2021 buat kita semua, sehat selalu, bahagia selalu, dan tetap jadi saluran berkat bagi orang disekitar kita.
Tetap semangat salam sehat semoga pandemi corona ini cepat berakhir ya dengan tetap patuh kepada protokol kesehatan, dan Selamat Berjuang lagi di Tahun Baru 2021 cayoo😊
BalasHapus