Pengertian Kata Gua, Dahulu dan Sekarang
Status bm (pm) : Gua kelelawar
A : kamu uda jadi kelelawar ?
B : bukan loh, kenapa emang ?
A : itu pm mu bilang gua kelelawar
B : (tepok jidat) Bukan itu loh maksudnya
A : kamu uda jadi kelelawar ?
B : bukan loh, kenapa emang ?
A : itu pm mu bilang gua kelelawar
B : (tepok jidat) Bukan itu loh maksudnya
Sepintas percakapan diatas terlihat biasa tapi jika ditelusuri lebih jauh, ada makna yang tersirat dari percakapan diatas. Apakah itu ? Mari kita bahas..haha
Lihat kata Gua dari percakapan diatas, hal itulah yang jadi masalah. Tau kenapa ?
Bayangkan sebuah kata bisa memberikan makna berbeda yang membuat orang salah pengertian. Hal ini disebabkan adanya pergeseran makna dari kata ini dari zaman dulu hingga sekarang.
Pada zaman dahulu, saat penggunaan bahasa Indonesia masih baik, kata Gua ini bermakna lubang besar yang ada pada kaki gunung dan sebagainya. Makna ini disesuaikan dengan kamus bahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun, sekarang apakah arti itu masih sama ? Tentu saja tidak. Bagi anak gaul Jakarta, mereka sering mengatakan dirinya sebagai panggilan Gua atau Gue menggantikan kata "aku".
Sekarang tau gak apa hubungannya dengan percakapan diatas ? Baiklah, jadi seseorang ingin memberitahu tentang sebuah gua yang dihuni oleh banyak kelelawar, gua yang dimaksud adalah lubang yang ada di kaki gunung tapi temannya malah menanggapi gua yang diminati anak gaul yang artinya aku sehingga temannya mengira si pembuat status ingin jadi kelelawar.
Mungkin kelihatan hal ini sebagai hal yang sepele namun jika kita sebagai masyarakat yang peduli dengan budaya maka hal ini adalah masalah yang tidak bisa disepelekan. Bayangkan jika setiap kata yang ada di kamus bahasa Indonesia bergeser makna mengikuti trend yang ada, maka tingkat penyalahartian maksud akan semakin besar. Contohnya saja, percakapan diatas, bagaimana mungkin seorang manusia bisa menjadi seekor kelelawar secara tiba-tiba..haha. Hal ini sangat mustahil kecuali dia punya kekuatan sihir.
Intinya apa ? Intinya adalah ini gambaran kecil yang menunjukkan penggunaan bahasa Indonesia yang sudah menurun, apakah kita akan seperti itu terus ? Apakah kata aku dan saya akan mejadi gue/gua ? Hingga akhirnya pada saat sidang atau wawancara kita akan terbawa menggunakan bahasa itu, bayangkan jika saat sidang/ wawancara menggunakan kata gue
A : coba perkenalkan diri Anda
B : gue itu pak/bu punya keahlian yang bisa membuat produktivitas perusahaan bapak bisa meningkat
Kemungkinan pewawancara Anda akan menyuruh Anda untuk keluar secara hormat dan anda pun didiskualifikasi. Jadi, apa Anda mau seperti itu terus ? Semua terserah Anda. Jika mau, gunakanlah kata itu pada tempatnya. Terima kasih
Komentar
Posting Komentar