Aku, Manusia, dan Mimpi

         
Kecil dan berada di tempat gelap dari suatu ciptaan yang hidup dan berakal, mungkin itulah yang menggambarkan aku saat ini. Aku adalah perasaan/hati. Ciptaan yang hidup dan berakal itu adalah tuanku, dia adalah manusia. Aku tinggal bersama dengan anggota tubuh lainnya beserta gambaran yang menghiasi tidur pemilikku. Gambaran itu adalah mimpi.
Setiap hari kami selalu bersama karena kami adalah satu kesatuan. Suatu hari, terjadilah perdebatan begitu keras, setelah aku cari sumber suara ternyata pemilikku sedang berdebat dengan salah satu kembarannya, ya sesama manusia maksudku, mungkin dia sahabat pemilikku. 
"Kalau aku tahu, aku pasti tidak akan terikut ke masalah itu", ujar pemilikku. "Tapi kau punya hati kecil, setidaknya kau akan gelisah sebelum masuk ke masalah itu", ujar lawan bicaranya. "Hati kecil, hati kecil, selalu itu kau bilang, aku udah bilang hatiku gak punya firasat buruk, udah aku mau pulang", geram pemilikku sambil pergi meninggalkan temannya. Pemilikku terus mendumel sepanjang jalan, singkat cerita pemilikku menyalahkan aku karna tidak memberikan firasat pada nya sehingga ia terjerumus kedalam narkoba dan harus bersedia direhabilitasi sebagai hukumannya.
Aku hanya bisa mengelus dada, mungkin ini adalah salah satu contoh bentuk ketidakpeduliaan dari manusia. Sebelumnya aku sudah memberitahunya dengan membuat dia tidak tenang untuk melakukannya tapi dia selalu menolak suara hatinya dan menganggap semua nya tidak apa-apa dan akan berjalan dengan baik tanpa ketahuan, namun sekarang dia malah menyalahkanku. Bukan hanya itu saja, sahabatku mimpi sudah memberikan mimpi buruk yang berkaitan dengan perbuatannya tapi ia hanya menganggap itu hanyalah bunga tidur. Jika saja ia merasakan dan mencoba menjauhinya mungkin ini tidak akan terjadi.
Terkadang manusia ini lucu, suara hatinya sudah berkata tapi ia melawan suara hatinya, jika ia sadar bahwa suara hati itu adalah murni dan suci yang diberikan penciptanya langsung, ia pasti akan mengikuti suara hatinya. Namun, sering mereka menyangkalnya sehingga perlahan aku dan teman ku yang menjadi suara hati menghilang dan menjadi kotor karena kelakuan mereka, bahkan sahabatku mimpi juga bisa sebagai teguran dan gambaran untuk melangkah kedepan tapi mimpi juga mengalami hal sama dengan ku.
            Sesungguhnya inilah arti hati dan mimpi yang diciptakan Tuhan. Hati adalah pusat kehidupan batin. Tempat diolahnya perasaan dan pikiran terdalam. Dari hati muncul penilaian jujur pada diri sendiri. Suara hati membisikkannya kepada kita, terutama jika ada yang tak beres. Kita bisa saja mengabaikannya dan lebih menuruti apa kata orang. Namun, hati akan merana (Amsal 14 ayat 10,13). Orang bijak tak akan bertindak berdasarkan apa kata orang (ayat 15). Ia akan berhati-hati melangkah; peka mendengar suara hati. Ia tak akan ceroboh mengambil jalan yang disangka lurus. Ia tidak akan menjalaninya sebelum yakin bahwa jalan itu benar-benar lurus.
Dalam Alkitab, mimpi-mimpi yang diilhamkan Allah selalu diberikan untuk alasan tertentu. Memang, kadang-kadang orang yang mendapat mimpi tidak langsung memahami makna mimpinya. Akan tetapi, dalam banyak kasus, sang ”Penyingkap rahasia” sendiri menyediakan penjelasannya sehingga tidak akan terdapat keraguan sehubungan dengan maknanya. (Daniel 2:28, 29; Amos 3:7) Mimpi dari Allah tidak mengandung kemustahilan yang tidak jelas sebagaimana mimpi pada umumnya. Adakalanya, mimpi digunakan Allah untuk melindungi pribadi-pribadi yang berperan penting dalam perwujudan maksud-tujuan-Nya. Orang-orang yang mendapat mimpi tidak selalu harus hamba Allah. Misalnya, para astrolog yang mengunjungi Yesus yang masih kecil tidak kembali menemui Herodes yang kejam, sebagaimana diperintahkannya. Mengapa? Mereka mendapat peringatan dalam sebuah mimpi. (Matius 2:7-12) Hal ini memberi ayah angkat Yesus, Yusuf, cukup waktu untuk melarikan diri ke Mesir bersama keluarganya, sebagai tanggapan atas pengarahan yang juga ia terima dalam mimpi. Keadaan ini menyelamatkan nyawa Yesus yang masih kecil.—Matius 2:13-15.
Itulah secuil kenyataan dari Alkitab yang memperjelas arti hati dan mimpi sesungguhnya. Hari ini, ketika Anda bermimpi serta mendapat suara hati dan Anda gelisah apa yang menjadi maksud mimpi dan suara hati itu, bertanyalah pada Tuhan dalam doa.  Ambil waktu yang cukup untuk berdoa dan membaca Alkitab.  Mintalah hikmat Tuhan dan tuntunan Roh Kudus untuk mengerti kehendak-Nya.  Jangan buru-buru menyimpulkan pasti ini dan itu, tetapi ujilah di dalam standar kebenaran Alkitab. Ingatlah iblis bisa meyamar sebagai malaikat terang dan mengecoh kita dengan cara kita menafsir mimpi.
Bisa jadi memang Tuhan mau Anda berbuat sesuatu yang benar, baik, dan jadi berkat buat orang lain.  Kerjakanlah itu di dalam doa dan sukacita.  Jika suara hati dan mimpi itu menuntun Anda untuk melakukan tindakan yang tidak bijaksana, konyol dan tidak sesuai dengan Firman Tuhan, tolaklah.  Jadi, mari kita berdoa.  Jangan abaikan suara hati dan mimpimu, jangan lah menjadi manusia kesekian yang sama dengan pemilikku, tetaplah berdoa. Semoga berguna. Amin.
           

#salamsuarahati #salamsuaramimpi #salamkakipanjang #petualangmimpi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KARO ETHNICS P_1

Tiwul, Si Kecil yang Enak dan Mengenyangkan

Coretan Tangan